twitter
rss

Kita mulai dari mana ya ? bisa di bilang ini kenangan kejadian di tahun 2010. Mulai dari teman-temanku, keluargaku, sampai someone special *vici masih penasaran dengan orgnya*.

Pertama dari sahabat. Saya punya kls yg amat sangat sya cintai. XII IPA 1. Selalunya punya hal2 unik. Kelasku selama 2010 banyak sekali merayakan ultahnya org, anak ipa 1 lainnya atau guru. Ada-ada saja idenya untuk buat org lain menangis atau jengkel. Termasuk sya *19 maret 2010*. Sekilas flash back kembali, sya ingat bagaimana suksesnya ipa 1 ba kerjain saya. Awalnya saya sdh tw soal ibu sira yg ba kasi tugas utk menjelaskan d dpn. Sya tdk takut untuk maju , apa lagi mukanya ibu sira itu ketawa-ketawa. Apa pun yang ibu suru pasti saya lakukan. Cuma sya tdk percaya klo drg sampai bwa kue tart, just that ! sya terharu. Mereka sampai sebegitunya mau merayakan ultahku :’( alhasil sya menangis. You are success to make me cry !

Di luar dari rencana kejutannya, kue ultah yang ada namaku dan maldhan itu ta hambur satu-satu di baju, horden, rambut, habis penuh krim :D ipa 1 main perang kue hari itu J

Tapi itu tdk sia-sia lah. Saya anggap itu bentuk perhatian dari sahabat-sahabatku di ipa 1. Malamnya pun saya senang. Semua ipa 1 lengkap hadir di kampung nelayan restaurant untuk my b’day party. Too much heart you, guys !

Terus hal yg tdk bsa sya lupakan dari ipa 1 juga pas 21 april 2010. Hari itu saya mengaalmi musibah. Rumahku di gondol maling. HP, uang, diambil. Syukurnya saya dan keluarga tdk kenapa-kenapa. Pas sampai di sekolah, SMANSA kebakaran lagi , great ! semua org lari dan panik keluar :D ipa 1 yg lain sdh ta pisah-pisah tdk tau di mana. Pada akhirnya yg saya tw ipa 1 tdk kenapa-kenapa hanya shock dan luka-luka ringan J

Ipa 1 juga merayakan ultah guru kami tercinta, ibu siti rahmawati. Rencana ultah yg kali ini hamper saja gagal, tp sukses dooong ;) ibu sira ngambek dan semuanya say “happy b’day !” one of the great moment J

Masi dengan ipa 1. Selain ibu siti rahmawati, ada juga atid yg di marah tante nijdi karena blm bayar pisang goreng, a’a yang tiba-tiba kita datangi rumahnya, bos yang gagal dikerjain, nyna yang 2 kali di kasi takut dgn laba-laba, mendis yang gagal di kasi takut dgn ulat kaki seribu tapi berhasil di lemparkan telur, indra yang dilemparkan tepung + margarine + telur bebek + kopi + minyak dan terakhir dian dgn surprise party kecil-kecil *walau sya tdk ada di sna* :D

Selain ultah perseorangan, kita juga merayakan ultah kelas. Tgl 24 Agustus. Tahun ini kami merayakan dengan cara buka bersama di rumahku. Walau dari pagi saya sdh sibuk ba kasi beres rmh, sya tdk mengeluh, karena ipa 1 akan datang. Mlm it lngkap dgn ibu lita, wali kelas kita tersayang, pak idris, pak zul, pak bahar, pa kali. Makanan utk buka puasa ada kelapa tart, mie goreng, nasi kebuli, somay mas muji, es krim, kue tart, dan sebagiannya papa yg belikan. Blg saja uang kas tdk mencukupi atau lbh parah selalu minus :D anyway, mlm it kita senang. Semua senang tanpa terkecuali. Unforgettable moment J

Ipa 1 juga pernah foto session di studio bareng. Waktu itu rumahnya atid jadi penuh barang. Kayak org mau pergi haji sdh satu-satu. Foto session di lakukan dengan 5 kostum. Putih-abu-abu, batik smansa, baju formal (dress dan kemeja), baju tidur dan baju casual. Semua jadi narsis untuk hari itu saja paling tdk. Another unforgettable moment with them .

Selain hal-hal yang menyenangkan, ipa 1 juga mengalami hal yang sedih. Xin dan ochy pindah. Xin pindah ke Makassar dan ochy pindah ke Surabaya. Semua org kehilangan. Sdh tdk ada suara nyolot xin lagi di kls atau xin yang suka sekali mengeluh kyk anak kecil . sdh tdk ada lg ochy yg sering blg “sdh jo, jangan kyk org susah” . miss ochy and xin L

Lanjut ketika saya di Jakarta. Sebelum dan pas saya lomba, ipa 1 selalu ada untuk memberikan dukungan, sms atau pun tlpn. Hm … lawan-lawanku disana jadi tdk ada apa-apanya. Sekalipun sya capek, pergi jam 8 pagi dan plg jam 9 mlm dari gedung kemendiknas , sya tdk pernah mengeluh . saya mau bawa pulang medali untuk ipa 1.

Dan saat-saat yang paling di tunggu pun tiba. 8 Oktober 2010 namaku disebutkan sebagai peraih medali perak OPSI *kaget*. Saya yang dari tadi tegang , tidak menyangka. Langsung naik ke atas panggung dan menerima medali . pas turun kaki, tangan dan badan rasanya lemas semua. Untuk pertama kalinya sya langsung sujud syukur, nangis dan lari ke mama . sya cium tangan mama dan blg makasi. Ya, klo tdk ada kedua orang tua ku saya tdk akan bsa dapatkan medali ini. Selanjutnya saya kasi kabar gembira ini ke papa dan pak chair dan ipa 1 tentunya . di luar dugaan semuanya senang J bahkan pas bsknya saya tlpn ke palu it HP kyknya di gilir dari satu org ke org lainnya :D

Tahun 2010 ini sya juga sangat bersyukur karena memiliki teman sebangku seperti NYNA. My beloved sitemate. Yang paling saya ingat, ketika sya betul-betul sedih karena masalah dengan ibu sira, nyna yang temani sya menghadap ibu sira dan menghadap ibu lita. Nyna yang antar saya pulang supaya papa mama tdk tau saya menangis dan sya menangis sepuas-puasnya di mobilnya nyna. Thank you very much to that day nyna. Kalau tdk ada nyna, mungkin masalahnya tdk akan selesai J

The last moment in 2010 dengan ipa 1 adalah ipa 1 vocation in tanjung karang. Setidaknya untuk liburan ipa 1 kali ini kita dapat banyak keuntungan. Kita ke sananya naik truk . pulangnya juga naik truk. Sampai di sana semua org menikmati suasana pantai, suasana ombak, suasana api unggun dan bakar ikan rame-rame di pinggir pantai, berenang sama-sama, main kartu sepanjang malam, main sarung-sarungan dengan mendis bos dan vitry, main benteng, dan kegiatan lainnya. Ibu lita, masi setia menemani kita di tanjung karang. Sampai tidak ikut rapat dewan guru dan sakit setelah pulang dari tanjung karang. Ibuku tersayang :*

Finally, saya Cuma bisa blg, terlalu banyak moment yang sudah saya lewatkan dengan ipa 1 . mungkin tdk akan pernah cukup untuk di ceritakan kalau dari awal. Just know that I LOVE YOU, GUYS !

Selain mengenai ipa 1 , tahun 2010 ini saya juga banyak punya kesempatan untuk terlibat dengan anak-anak OSIS , KIR , KRR. Semua kegiatannya, PSS, DIKSAR, PENELITIAN, LCT KIR, LKTI, MOS, fun ! yah, intinya saya tambah-tambah ilmu mengenai organisasi. Sudah tau bagaimana mengkoordinasi suatu acara, dan buat surat masuk dan keluar . yang menarik adalah waktu PSS, vitry sempat ta jatuh dengan papan pas mau ke kelas ba cari sya dgn mendis. Sdh jam 10 mlm mungkin, padahal saya sdh di rmh :D pas MOS juga panitia jadi lebih kompak dan banyak tingkah lucu dari adek-adek klas J

******

Mengenai keluargaku, saya selalu berterima kasih kepada Allah SWT , karena sdh di berikan papa mama terbaik di dunia. Kalau org blg enak jadi anak tunggal , ya . sya tdk pernah di marah sampai di pukul atau dengan suara keras. Karena sya juga selalu beruasaha utk tdk membuat mama papaku kecewa. I heart my parents. Papa mama selalu mendukung apa yang saya lakukan. Kamana pun pergi akan di antarkan. Termasuk untuk urusan kuliah. Mereka sdh ikhlas liat anak semata wayangnya kuliah di luar kota :’( sya sangat sayaaaaang J

******

The last, is about love.

Yang terakhir ini tdk lepas dari sahabatku tersyang. “Suci Yutika Rosabbie’. Kalau di Tanya sejak kapan saya mulai dekat dengan suci, dari awal bulan januari. Dekatnya di mulai dari sms. Sms tentang someone it. Dan saya tdk akan pernah menyangka klo suci akan tau begitu cepat. Dan sekarang klo di tanya org yg sepenuhnya tau my love story adalah suci.

Untuk kepentingan pribadi, someone ini sya samarkan jadi ‘dya’. Hehe ;p

Tahun ini masih sama dengan tahun lalu. Yang saya dapat dari dya it senang, sedih, kecewa, jengkel, cemburu, dll. Berkali-kali menangis karena dya di gosipkan dengan org lain, dan berkali-kali juga senang cma karena sms hal-hal kecil atau sya yang berikan dya hadiah-hadiah kecil. Tapi dya tdk akan pernah tau semuanya. Dya tdk pernah tersentuh utk peduli. Tapi toh saya sdh cukup senang. Dan, yang paling gila, saya dan uci ke rmhnya akhir tahun ini. Kalau bukan karena uci pasti saya tdk akan pernah lakukan ini :D oke, lebih lengkap mengenai ceritanya ini org akan tetap menjadi privasiku saja, dalam diary-diary kecilku saja, dan dalam curhatan-curhatanku sama uci saja. No comment !

Maaf ya lo ada salah-salah kata sebelumnya. Saya Cuma mau menceritakan berbagai pengalamanku di tahun 2010 ini . berharap tahun 2011 dapat membawa barokah yang lebih baik lahi. Amin !!

OSK

Dari tadi malam hujan terus saja mengguyur rumahku. Seakan tak mau pergi hingga pagi datang. Padahal aku masih ingin sekolah pada hari itu. Suasana sekolah pun tergolong sepi. Banyak teman-teman dan guru yang tidak masuk kelas. Alasan yang klasik ‘hujan’. Well, I think, it was good .

Pelajaran ke-5 dan 6 pun masuk. Bu ratih memasuki kelas dengan soal yang sudah di persiapkan. Soal fisika yang seperti biasa dapat ku kerja. Tapi entah mengapa , habis sholat dzuhur semuanya berubah. Shock mengetahui kalau pengumuman olimpiade sudah ada dan aku tidak dapat apa-apa. Niatku ke ruang guru hanya ingin ketemu Pak Chair. Mau kasi proposal OPSI. Tapi Ibu Ratih dan Bu Nisma sudah memberitahuku dengan muka yang sedih. Cuma bisa berkata , “ tidak apa-apa bu. Bukan rejeki itu namanya.”

Mungkin orang berpikir aku bisa menerima. Yah , tidak juara olimpiade bukan artinya akhir dari hidup. Tapi aku tetap saja berharap kalau beberapa menit lagi papa telepon membawakan berita baik buatku dari dkjar. Aku masih mengharapkan keajaiban dari ALLAH. Soal yang ada di hadapanku tidak aku gubris. Cuma berjalan sepintas lalu di otak. Jawabannya hilang melayang .

Tapi hingga saat ini rupanya ALLAH berkehendak lain. Mungkin aku terlalu sombong dan optimis untuk OSN. Terlalu senang untuk membayangkan kalau aku akan ke MEDAN bulan agustus dan langsung ke Aceh. Mungkin memang bukan rejeki. Mungkin sudah rejekinya ARIS. Ya, ya . Now, I just keep smile to take care my pain. Mudah-mudahan aku mendapatkan rejeki lainnya dari-Nya.

LOVE IS MONEY

PEMAIN :

Andi Riski sebagai Anndidi

A.A Brigita A.K sebagai Mbak Wang

Fitriani Tasmin sebagai Gula Jawa

Maghfira Anggina sebagai Ka’ Tumbar

Mentari sebagai Ma’ Rica

Mentari Adisthi sebagai Cek Engkeh

Sarah Rustam sebagai Ma’ Du

Vici Fitrayanti sebagai Ka’ Yumanis

PENOKOHAN :

Tokoh Protagonis : Ma’ Du, Andi, Gula Jawa dan Ka’ Yumanis

Tokoh Antagonis : Ma’ Rica, Mbak Wang, Cek Engkeh, dan Ka’ Tumbar

Alkisah, dikisahkan di sebuah Propinsi, di suatu Kota, di Kecamatan dan di satu Desa, tepatnya RT 05/RW 03 Jl. Balove No. 10, hiduplah sebuah Keluarga Samanis.

Ma’ Du : “ Hei, penonton ! perkenalkan eee … Namaku Ma’ Du. Sa ini punya 3 orang anak. Ka’ Yumanis, Gula Jawa dan Andi. Ko tau, bapaknya Andi ini sdh meninggal kasian. Dia kasi tinggal saya … “

Ka’ Yumanis : “ Perkenalkan, saya ini anak sulungnya Ma’ Du. Namaku Ka’ Yumanis. Namaku sesuai dengan orangnya kan? Manis … haha . “

Gula Jawa : “ Woi, sa ini anak keduanya Ma’ du. Namaku Gula Jawa. Sa ini dikasi nama Gula Jawa coz hatiku manis kayak gula .. “

Andi : “Kalau saya , anak terakhirnya Ma’ Du. Namaku Anndidi .. “

Dan masih di Propinsi, Kota, Kecamatan, Desa, RT dan RW yang sama , di Jl. Belibis No. 13, hiduplah keluarga Beracun.

Ma’ Rica : “ Hm … perkenalkan ee… sa ini dari keluarga Beracun. Namaku Ma’ Rica. Anakku Ka’ Tumbar, Mbak Wang dan Cek Engkeh. Suamiku so t ada kasian. Dia kasi tinggal saya. Apa sa ini terlalu jahat sto ee … “

Ka’ Tumbar : “ Sa ini anak sulungnya Ma’ Rica. Namaku Ka’ Tumbar.”

Mbak Wang : “ Saya anak keduanya Ma’ Rica. Namaku Mbak Wang. Diantara ketiga saudaraku saya ini sudah yang paling kalem .. “

Cek Engkeh : “ Kalau saya , Cek Engkeh. Anak paling bungsunya Ma’ Rica.”

Demikianlah perkenalan dari dua keluarga.

Pad suatu siang, dikediaman Keluarga Samanis, seperti biasa, anndidi sedang membaca buku sambil menyanyi, Gula Jawa dan Ka’ Yumanis sedang mengutak-atik laptop.Tiba-tiba sebuah undangan datang mengahampiri ma’ Du.

(Back Sound : Bintang Kehidupan-Dedy Dorez feat. Nike Ardilla , dinyanyikan oleh Andi)

Ma’ Du : “ Wei, anak-anak ! Dapat undangan kita ini. Dirumahnya Keluarga Beracun. Bagemana? Datang?”

Ka’ Yumanis dan Gula Jawa : “ Io , io, mau .”

Ka’ Yumanis : “ Eh, pake baju apa bagus e ?”

Gula Jawa : “ Pake dress jo .. Mau kau ?”

Ma’ Du : “ wei, andi! Sini dulu! Dapat undangan kita ini . kau pigi toh ?”

Andi : “ Io …. “

Sementara itu, di tempat yang berbeda, Keluarga Beracun sedang menyiapkan segala sesuatunya.

Ma’ Rica : “ Eh ! Cepat kata ! Sudah mau dating yang lain ini !”

(Keluarga Samanis Datang …. )

Ma’ Rica : “ eh … Keluarga Samanis .. Ayo masuk. Apa kabar Ma’ Du? Sudah lama tidak ketemu kita ini e?”

Ma’ Du : “ Io e . Baik saya ini kasian. Kau dan bagemana ?”

Ma’ Rica : “ Baik juga. O io, ini anakku. Ka’ Tumbar, Mbak Wang sama Cek Engkeh.”

Ma’ Du : “ Weih, cantik-cantik semua ini .”

Ma’ Rica : “ Ka’ Tumbar ini cantik sekali kau tau. Dia pernah ikut pemilihan model begitu. Juara lagi. Apa sudah itu Tumbar?”

Ka’ Tumbar : “ Itu anu e ma’. Miss Indonesia. “

Ma’ Rica : “ O io itu sudah ! Kalau Cek Engkeh ini tukang ba bantah. Apa dia juara debat jadi suka sekali ba bantah. Pernah ke Jepang juga. Pertukaran pelajar begitu .. Trus ini Mbak Wang, dia ini paling pintar, rajin lagi. Kalem, baik. Pokoknya baek sekali anakku ini kasian.”

Ma’ Du : “ Ini Ka’ Yumanis. Ini yang tertua. Dia ini kerjaanya Cuma ba Online trus. T tau apa smua yang dia buka. Tiap hari cuma ba download. Trus ini Gula Jawa. Anaknya suka sekali ba edit-edit foto. T tau apa semua yang dia tambah di itu foto .. Tapi, syukur dorang ini rajin-rajin kasian. Beruntung sekali saya punya anak kayak dorang ini. Eh, masih ada satu lagi. Yang laki-laki. Mana Andi tadi e? Andi! Sini! Ini e, yang namanya Andi. Ini yang paling baik sifatnya … “

(Andi terpana melihat Mbak Wang, Back Sound : Pandangan Pertama-Slank feat. Nirina)

Perkenalan pun dimulai. Semuanya kembali mengobrol. Ma’ Du berbincang dengan Ma’ Rica. Cek Engkeh, Ka’ Yumanis, Gula Jawa, dan Ka’ Tumbar melihat-lihat foto. Dan Andi memulai pendekatan dengan Mbak Wang.

Andi : “ Hai, Namaku Andi.”

Mbak Wang : “ Hai Namaku Mbak Wang.”

Andi : “ Kau sekolah dimana Mbak Wang?”

Mbak Wang : “ Di SMANSA. Kau dimana?”

Andi : “ Sa sudah lulus. Sekarang ba kasi jalan bisnisnya papa lalu …. “

Setelah acara perkumpulan RT 05 itu, hubungan Mbak Wang dan Andi semakin dekat. Dan akhirnya disuatu kesempatan yang berbahagia, mereka berdua melangsungkan akad nikah. Bulan-bulan pertama, kehidupan mereka begitu harmonis dan bahagia.

(Back Sond : Harmoni Cinta-Gita Gutawa)

Mbak Wang : “ Ndi, kita mau bulan madu ke mana?”

Andi :” Ia cantik . Terserah kau saja. Dimana kau mau. Sisa bilang. Nanti sa carikan tempat yang paling bagus.”

Mbak Wang : “ Ke Bali saja … Sekalian silahturahmi dengan keluargaku yang di sana … “

Andi : “ Ia boleh sayang . Tapi Tanya dulu sama Ma’ Rica dan Ma’ Du.”

Mbak Wang : “ Ma’ Rica boleh kan saya bulan madu sama Andi ke Bali? Bagemana Ma’ Du? “

Ma’ Rica : “ Ia anakku sayang . Tdk papa . Kamu senang-senang saja kamu.”

Ma’ Du : “ Tdk usah jo nak. Apa kita mau acaranya pengajian buat 1 tahunnya bapakmu meninggal.”

Ma’ Rica : “ Tdk papa Ma’ Du . Kasikan saja mereka pergi . Drg juga ingin bahagia.”

Abdi : “ Ia. Ma’ Du. Nanti pulang bulan madu saja kita buat acaranya . masih sempat ini .”

Ma’ Du : “ Ia . Tdk papa klu begitu. Pergilah anak.”

Keesokan harinya , Mbak Wang dan Andi berpamitan dengan keluarga untuk berbulan madu.

(Back Sound : Goodbye-Miley Cyruz)

Selama kepergian Mbak Wang dan Andi Keluarga Beracun berlaku semena-mena kepada Keluarga Samanis. Keluarga Beracun mulai menyiksa Keluarga Samanis dengan tidak berprikemanusiaan.

Ma’ Rica : “ Wei, Ka’ Yumanis! Mau kemana kau?! Sini dulu! Urut dulu saya. Yang enak itu !”

Ka’ Yumanis : “ Ia Ma’ Rica.”

Ka’ Tumbar : “Ma’ Du! Saya mau pigi ke pesta ini. Ada yang kawin di depan itu. Kau t usah pigi. Masak saja itu ikan sama sayur di kulkas. Yang enak! Sa pulang sudah ada!”

Ma’ Du : “ Ia nak … “

Cek Engkeh : “ Aduh ! baru tadi pagi di pel ini lantai tadi pagi. So kotor ulang e .. ! Gula Jawa ! Pel dulu ini! Sampe mengkilap pokoknya ! “

Gula Jawa : “OK!”

Ma’ Rica : “ Eh, jangan memang kamu lapor sama Andi apa yang kita lakukan sama kamu. Kalian akan merasakan siksaan yang lebih dari ini, kalau sampe Andi tau masalah ini.”

Seminggu kemudian …

Andi : “ Aduh Ma’ Du … Kenapa Ma’ Du ba masak begini kasian ? Kenapa t ada yang bantu?”

Ma’ Du : “ Tidak anak kasian. Tidak apa. Saya Cuma mau bantu-bantu Ma’ Rica.”

Andi : “ Kenapa Gula Jawa ba pel? Belum kotor bagemana sekali juga ini lantai.”

Gula Jawa : “ Tidak. Cuma ba bantu-bantu saya … “

Selang beberapa menit, Keluarga Beracun datang …

Ma’ Rica : “ Aduh, Andi , Mbak Wang , kamu sudah pulang ? kok ngak bilang. Kita kan bica jemput,”

Andi : “ Enggak kok. Kita mau buat kejutan . Kenapa Ma’ Du dan yang lain ba kerja begini ?”

Ma’ Rica : “ ngak anak. Kita lagi belanja untuk kebutuhan rumah ini. Ia kan Ma’ Du ?”

Ma’ Du : “ Ia nak. Kita bagi tugas ini . tdk apa-apa. Kamu capek toh ? istirahat dulu.”

Dan disuatu ruangan, Mbak Wang, Cek Engkeh, Ma’ Rica dan Ka’ Tumbar berkumpul.

Ma’ Rica : “ Wei, Wang. Kau itu … Kenapa juga kau mau-mau kawin dengan Andi. So jelek le dia. Hitam. Ambil saja hartanya itu!”

Ka’ Tumbar : “ Io Mbak Wang. Kau cinta betulkah Andi itu? Atau Cuma karena dia baik and kaya?”

Cek Engkeh : “ Io. Betul, betul, betul! Kasi tinggal saja Andi itu!”

(Mbak Wang memikirkannya)

Mbak Wang : “ Io le … Sa t cinta-cinta sekali bagemana juga sama dia itu. Memang sih baik, tapi Jelek. Baru kaya juga. Lebih baik sa ambil saja hartanya. Jadi kita semua ini bisa tinggal di sini. Io sa kasi tinggal saja dia .. haha !”

Ma’ Rica : “ hahaha ! io betul itu Mbak Wang!”

Ma’ Rica : “ Eh, Mbak Wang ! Kau mau kasi tinggal Andi toh? Kau mau ambil hartanya kan? Begini saja, kita racun saja itu Andi. Apa kalau dia mati kau bisa ambil hartanya toh? Bagemana? Setuju?”

Mbak Wang : “ Kasian dia. Tapi bagemana e? Io jo. Racun saja dia itu. Saya t suka juga dia. Sa mau ambil hartanya! Jadi saya ini bisa jadi orang kaya. Haha !”

Ma’ Rica : “ HAHAHA ! Betul sekali itu Mbak Wang. Ini baru anakku. Ok lah kalau begitu. Ka’ Tumbar dan Cek Engkeh buat ramuannya. Buat racun supaya Andi mati secepatnya. “

Ka’ Tumbar dan Cek Engkeh : “ HAHAHAHA !”

Akhirnya Cek Engkeh dan Ka’ Tumbar membuat racun untuk Andi yang terdiri dari 101 ramuan paling mematikan.

(Back sound : Madu dan Racun-Ari Wibowo)

Malam harinya, Andi datang. Mbak Wang menyuruh Andi meminum racun itu.

Mbak Wang : “ Andi, kau capek toh?“

Andi : “ Tidak juga.”

Mbak Wang : “ Ayolah. Capek jo … “

Andi : “Ialah. Capek. Kenapa ?”

Mbak Wang : “Minum dulu ini .”

Andi : “ Ia . Taruh aja. Nanti saya minum.”

(Andi meminum racun)

ENDING :

Andi yang telah meminum racun itu merasakan sekujur tubuhnya kesakitan dan ia pun meninggal.

Ma’Du : “ Aduh, andi ! Nak, kenapa kau nak ? Anndidi !”

Gula Jawa : “ Andi, Andi ! Bangun ! Kenapa kau ?”

Ka’ Yumanis : “ Andi, Andi ! Bangun ! Kenapa kau ?”

Ma’ Rica , Cek Engkeh dan Ka’ Tumbar : “ HAHAHA !”

Mbak Wang : “ Aduh, Andi yang kasian. Maaf ya … Sekarang saya bisa tenang jadi orang kaya. Hahaha!”

Ma’ Rica : “ Ia betul. Sekarang kamu semua pergi dari sini!”

(Back Sound : Cinta Atau Uang-Cinta Laura)